Kejadian 17:18
17:18 Dan Abraham berkata kepada Allah: "Ah, sekiranya Ismael
diperkenankan hidup di hadapan-Mu!
"
Kejadian 17:1
Sunat sebagai tanda perjanjian Allah dengan Abraham
17:1 Ketika Abram berumur
sembilan puluh sembilan tahun
1 , maka TUHAN menampakkan diri kepada Abram
dan berfirman kepadanya: "Akulah Allah Yang Mahakuasa,
hiduplah di hadapan-Ku dengan tidak bercela.
Kejadian 17:23-24
17:23 Setelah itu Abraham memanggil Ismael, anaknya, dan semua orang yang lahir di rumahnya,
juga semua orang yang dibelinya dengan uang, yakni setiap laki-laki dari isi rumahnya, lalu ia mengerat kulit khatan mereka pada hari itu juga, seperti yang telah difirmankan Allah kepadanya.
17:24 Abraham berumur
sembilan puluh sembilan tahun ketika dikerat kulit khatannya.
Mazmur 89:36
89:36 (89-37) Anak cucunya akan ada untuk selama-lamanya, dan takhtanya seperti matahari
di depan mata-Ku,
1 Full Life: SEMBILAN PULUH SEMBILAN TAHUN.
Nas : Kej 17:1
Abram kini berusia sembilan puluh sembilan tahun dan Sarai jauh
melampaui usia yang mampu melahirkan anak. Tetapi tiga belas tahun setelah
kelahiran Ismael dan dua puluh empat tahun setelah janji Allah yang
pertama, Tuhan menampakkan diri kepada Abram dengan suatu berita dan sebuah
tuntutan.
- 1) Allah menyatakan diri sebagai "Allah Yang Mahakuasa" (Ibr. _El
Shaddai_), yang artinya bahwa Ia dapat melakukan segala sesuatu dan
tidak ada yang mustahil bagi Dia. Sebagai Allah Yang Mahakuasa, Ia dapat
menggenapi semua janji-Nya ketika secara alami tidak mungkin digenapi
lagi. Dengan demikian anak Abram yang dijanjikan itu akan lahir ke dalam
dunia oleh suatu mukjizat (bd. ayat Kej 17:15-19; 35:11; Yes 13:6;
Rom 4:19; Ibr 11:12).
- 2) Allah menuntut bahwa Abram berjalan di hadapan-Nya dengan tidak
bercela (yaitu, mengabdi sepenuhnya untuk melaksanakan kehendak Allah).
Sama seperti iman Abram diperlukan untuk menerima perjanjian Allah,
demikian pula suatu usaha sungguh-sungguh untuk menyenangkan Allah
dituntut bagi kesinambungan berkat-berkat perjanjian dengan Allah (bd.
Kej 22:16-18). Iman Abram harus disertai ketaatan
(lihat cat. --> Rom 1:5),
[atau ref. Rom 1:5]
jikalau tidak dia akan dinyatakan tak mampu berperan serta dalam
maksud-maksud abadi Allah
(lihat art. PERJANJIAN ALLAH DENGAN ABRAHAM, ...).
Dengan kata lain, semua janji dan mukjizat Allah hanya akan terjadi
ketika umat-Nya berusaha untuk hidup tidak bercacat dan hati mereka
tetap terarah kepada-Nya (bd. Kej 5:24; 6:9; Ul 13:4;
lihat cat. --> Mat 17:20).
[atau ref. Mat 17:20]